104 Inovasi Indonesia: 5 Tahun Mensinergikan Inovasi Indonesia !
Stephen Covey, penulis manajemen kondang dunia "The Seven Habits of Highly Effective People" wafat pada tanggal 16 Juli 2012 , saat “104 Inovasi Indonesia 2012“ ini menjelang terbit. Pada bukunya yang lain, "First Thing First", Covey menulis: "The main thing is keeping the main thing the main thing" (Yang terpenting adalah menjadikan yang terpenting sebagai yang terpenting). Sesuatu yang terdengar begitu sederhana, namun ternyata tidak mudah dilakukan.
Setidaknya ada dua alasan mengapa tidak mudah. Pertama, ada begitu banyak hal penting sehingga kita tidak yakin mana yang paling penting? Kedua, orang lain cenderung “menarik” kita ke hal-hal yang terpenting bagi mereka, tetapi bukan yang terpenting bagi kita. Tambahan lagi, secara manusiawi kita cenderung untuk menyisihkan "the main thing" demi meraih kepuasan, kenikmatan atau imbalan jangka pendek (quick wins); yang lebih nyata dan lebih memuaskan hasrat, ketimbang harus berjuang untuk “the main thing” tadi, tapi belum pasti hasilnya.
Sejak tahun 2008 sampai sekarang, BIC telah mempublikasikan 510 karya inovasi yang terpilih di serial “100+ Inovasi Indonesia”, dan di belakangnya terhimpun lebih dari 2.500 karya inovasi yang nyaris berasal dari seluruh sektor ekonomi maupun lembaga / organisasi litbang di Indonesia, dan kini telah mewakili 28 dari 33 provinsi di Indonesia. Berbagai kegiatan telah pula diprakarsai oleh BIC, terkait dengan pengembangan kewirausahaan (entrepreneurship), pengembangan model bisnis inovatif, pembinaan intermediator inovasi di daerah; selain tentunya pengembangan kompetensi intermediator inovasi sebagai profesi yang strategis bagi masa depan kita semua.
Semua yang telah dilakukan BIC sepertinya telah berjasa membangun proses inovasi yang sehat: 510 karya inovasi terseleksi, >2.500 proposal inovasi terhimpun, 28 provinsi berpartisipasi. Nyaris tak terhitung pula banyaknya kegiatan, eksperimentasi, uji-coba, eksposisi, roadshow, seminar, studi banding; maupun fihak-fihak yang telah ditemui atau dipertemukan dalam rangka berinovasi. Mereka dari kalangan ilmuwan/akademisi, pelaku bisnis, masyarakat luas, dan pemerintah; bahkan fihak-fihak / organisasi mancanegara. Namun setelah begitu beragamnya kegiatan yang diterjuni BIC sampai hari ini, justru pesan mendiang Covey soal “the main thing” di atas semakin relevan untuk kita renungkan. Apakah “the main thing” bagi BIC? Apakah “the main thing” bagi 100+ Inovasi Indonesia?
Jika inovasi diartikan sebagai proses konversi dari gagasan / invensi menjadi barang, jasa, atau metoda yang lebih baik dari yang telah ada; maka “the main thing” dari upaya inovasi BIC adalah mensinergikan seluruh kegiatannya, dengan mensinergikan seluruh komponen bangsa – para akademisi, pelaku usaha, dan pemerintah - untuk menciptakan barang, jasa, maupun metoda yang lebih baik bagi masyarakat. Bagaimanapun caranya ....
Seperti wacana Deng Xiaoping, sang arsitek ekonomi China: "It doesn't matter whether a cat is white or black, as long as it catches mice."
Salam inovasi !
(ks/160712)